

Tidak Terima Di Beritakan, Pihak Jalan Toll berdalih Telah Memberikan Teguran ke PKL Di Pintu Toll Terbanggi Besar LamTeng
LAMPUNG TENGAH,presisinews24.com, – Terkait pemberitaan maraknya pedagang dan Pak Ogah di Gerbang Tol Terbangi besar Lampung Tengah Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) Ruas Bakauheni – Terbanggibesar (Bakter), Pihak Management Jalan Tol bantah adanya tindakan pembiaran yang di lakukan oleh mereka
Manager Area Tol Bakauheni Terbanggi Besar (Bakter) Andri Pandiko melalui Ilham Fachrul Rosadi selaku Officer Communication pada (21/01/2025), menjelaskan bahwa pada Senin 06 Januari 2025 lalu.
Tim Bawah Kendali Operasi (BKO) dari Direktorat Pengaman Objek Vital (Ditpamobvit) Polda Lampung bersama dengan personel bravo lalulintas Tol Bakter Ranting 3 melakukan sosialisasi secara persuasif ke para pedagang terkait larangan berjualan atau berdagang di akses pintu masuk jalan tol.
Sekaligus Antisipasi parkir di bahu jalan, HKA bersama dengan PT Bakauheni Terbanggi Besar Tol (BTB Toll) memasang beton pembatas, para petugas Bravo lalulintas Tol Bakter juga rutin melakukan patroli dan menghimbau untuk kendaraan yang parkir di bahu jalan agar segera melanjutkan perjalanan.
HKA bersama BTB Toll terus berupaya memaksimalkan pelayanan demi kenyamanan dan keamanan para pengguna jalan Toll yang melintas di sepanjang Jalan Tol Bakter.
Diberitakan sebelumya, Terkait Marak nya pedagang yang berjualan di pintu masuk Tol Terbanggi besar Lampung Tengah di Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) Ruas Bakauheni- Terbanggi besar (Bakter) yang sangat mengganggu aktifitas pengendara yang akan masuk Toll dikeluhkan sejumlah pengguna jalan.
Tidak itu saja, adanya indikasi dugaan pemungutan liar (Pungli) oleh Pak Ogah yang kerap membuat para pengendara dan arus kendaraan di pintu tol tersebut terganggu.
Hal tersebut tentunya sangat memprihatinkan dan diduga adanya pembiaran dari pihak management pengelola maupun operasional Jalan Toll.
Dari hasil pantauan di lokasi, selain berdampak pada terganggunya pengguna jalan, hal tersebut bisa mengganggu kendaraan yanga melintas. Karena kendaraan yang membeli minum atau makanan yang kemudian memarkirkan kendaraan nya di bahu jalan pintu Toll yang mana tanpa sadar kendaraan yang terparkir memakan sebagian bahu jalan, yang mana dapat membahayakan pengguna jalan lain.
“Sangat mengganggu sih tidak, lebih tepatnya tidak nyaman dengan adanya pedagang dan pak ogah. Kan itu kendaraan yang lagi beli minum terparkir di bahu jalan jadi agak sempit” Keluh salah satu pengguna Jalan Tol asal Kota Bumi yang namanya enggan disebutkan. (09/01/2025).
Ia berharap adanya penertiban dari pihak pengelolaan agar suasana tertib dan memberikan kenyamanan bagi pengguna Jalan Tol.
(Tim)